Tugas Besar Individu (Smart Watering System Pada Cocopit)


 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



1. Tujuan[kembali]

  1. Mengetahui prinsip kerja dari sensor yang digunakan

  2. Mampu membuat rangkaian dengan mengaplikasikan sensor

2.  Alat dan Bahan[kembali]

1. Alat 

·       Baterai 12 V

2.    Bahan

·       Resistor

Resistor 5k 1 watt (2 buah)

Resistor 10kΩ 1 watt (2 buah)

·       kapasitor

Kapasitor 1 pF (1 buah)

Kapasitor 1uF (1 buah)

·       IC OP-AMP

    ·       LM741 Op-amp IC

LM741 Pin Configuration

Pin Number

Pin Name

Description

1 , 5

OFFSET NULL

Pin used for remove the offset voltage and balance input voltage.

2

INPUT-

Inverting signal Input

3

INPUT+

Non-Inverting signal Input

4

V-

Ground or Negative Supply Voltage

6

OUTPUT

Output of op amp

7

V+

Positive Supply Voltage

8

NC

Not connected

Fitur dan Spesifikasi IC Op-Amp LM741

·       LM741 hanya mempunyai satu op-amp didalamnya, ada beberapa IC op-amp yang mempunyai lebih dari satu op-amp seperti LM358, LM148, LM248, LM348

·       Dilengkapi dengan sirkuit pendek dan perlindungan kelebihan beban.

·       Konsumsi daya rendah.

·       Rasio penolakan mode umum besar (CMRR) dan rentang tegangan diferensial.

·       Tidak diperlukan kompensasi frekuensi eksternal.

·       Mencegah penguncian saat rentang mode umum terlampaui.

·       Konsumsi Daya Minimum, normal dan maksimum untuk IC ini masing-masing adalah ± 10v, ± 15v dan ± 22v.

·       Suhu pengoperasian harus -50 hingga 125˚C.

·       Pasokan saat ini - 1.7 hingga 2.8mA.

·       Suhu pin solder - paket PDIP - 260 260C (selama 10 detik - ditentukan)

·       TO-99 dan CDIP - 300 ˚C (selama 10 detik - ditentukan)

·       Paket yang tersedia: TO-99, CDIP & PDIP

Model 2D

Dalam Op-amp IC 741 PIN2 adalah terminal input pembalik dan PIN3 adalah terminal input non-pembalik. Pin keluaran IC ini adalah PIN6.



·       LM393 - Low Offset Voltage Dual Comparator IC

                LM393 adalah IC komparator paket Ganda, yang berarti IC tersebut memiliki dua                 komparator di dalam satu paket 8-pin.

                Konfigurasi Pin

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

OUTPUT 1

Output dari Op-Amp 1

2

INPUT1-

inverting Input dari Op-Amp 1

3

INPUT1 +

Input Non-inverting dari Op-Amp 1

4

VEE, GND

Tegangan Suplai Ground atau Negatif

5

INPUT2 +

Input Non-Inverting dari Op-Amp 2

6

INPUT2-

Membalik Input dari Op-Amp 2

7

OUTPUT2

Output dari Op-Amp 2

8

VCC

Tegangan Suplai Positif

Komponen input

    ·   Sensor Kelembaban Tanah




Modul sensor kelembaban tanah digunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah. Ini mengukur kandungan volumetrik air di dalam tanah dan memberi kita tingkat kelembaban sebagai keluaran. Modul ini memiliki keluaran digital dan analog serta potensiometer untuk menyesuaikan level ambang batas.

Konfigurasi Pinout Modul Sensor Kelembaban

Nama Pin

Deskripsi

VCC

Pin Vcc memberi daya pada modul, biasanya dengan + 5V

GND

Ground

DO

Pin Digital Out untuk Output Digital.

AO

Pin Analog Out untuk Output Analog

Fitur & Spesifikasi Modul Sensor Kelembaban

·        Tegangan Operasi: 3.3V hingga 5V DC

·        Operasi Saat Ini: 15mA

·        Output Digital - 0V hingga 5V, Level pemicu yang dapat disesuaikan dari preset

·        Output Analog - 0V hingga 5V berdasarkan radiasi infra merah dari nyala api yang jatuh pada sensor

·        LED menunjukkan keluaran dan daya

·        Ukuran PCB: 3,2 cm x 1,4 cm

·        Desain berbasis LM393

·        Mudah digunakan dengan Mikrokontroler atau bahkan dengan IC Digital / Analog normal

·        Kecil, murah, dan mudah didapat

    Electrical characteristics


Grafik sensor


    ·   Sensor Hujan




Raindrop Sensor adalah alat yang digunakan untuk merasakan hujan. Ini terdiri dari dua modul, papan hujan yang mendeteksi hujan dan modul kontrol , yang membandingkan nilai analog, dan mengubahnya menjadi nilai digital. Sensor tetesan hujan dapat digunakan di sektor otomotif untuk mengontrol wiper kaca depan secara otomatis, di sektor pertanian untuk mendeteksi hujan dan juga digunakan dalam sistem otomasi rumah.

Konfigurasi Pin Sensor Hujan:

Nama

Fungsi

VCC

Menghubungkan tegangan suplai- 5V

GND

Terhubung ke ground

D0

Pin digital untuk mendapatkan keluaran digital

A0

Pin analog   untuk mendapatkan keluaran analog

 

Fitur Sensor Rintik Hujan:

·        Tegangan kerja 5V

·        Format output: Output switching digital (0 dan 1), dan output tegangan analog AO

·        Potensiometer menyesuaikan sensitivitas

·        Menggunakan komparator LM393 tegangan lebar

·        Sinyal keluaran komparator bentuk gelombang bersih bagus, kemampuan mengemudi, lebih dari 15mA

·        Anti oksidasi, anti konduktivitas, dengan waktu penggunaan yang lama

·        Dengan lubang baut untuk memudahkan pemasangan

·        Ukuran PCB papan kecil: 3,2 cm x 1,4 cm


·       Motor DC 


Spesifikasi Item :

Tegangan Terukur 9V DC

o   Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm

o   Tidak ada arus beban ≤280mA

o   Tegangan operasi 1.5-9V DC

o   Mulai Torsi ≥250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri)

o   mulai saat ini ≤5A

o   Resistansi Isolasi di atas 10Ω antara casing dan terminal DV 100V

o   Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative

o   daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran

o   celah poros 0,05-0,35mm

·   Active Passive Buzzer


Konfigurasi Pin Buzzer

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

Positif

Diidentifikasi dengan simbol (+) atau kabel terminal yang lebih panjang. Dapat didukung oleh 6V DC 

2

Negatif

Diidentifikasi oleh kabel terminal pendek. Biasanya terhubung ke ground sirkuit

Fitur dan Spesifikasi Buzzer

·        Tegangan Terukur: 6V DC

·        Tegangan Operasi: 4-8V DC

·        Nilai saat ini: <30mA

·        Jenis Suara: Bip Terus Menerus

·        Frekuensi Resonan: ~ 2300 Hz 

·        Paket bersegel kecil dan rapi

·        Papan tempat memotong roti dan papan Perf ramah

Model 2d

 


3. Landasan Teori[kembali]

·       Resistor

Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

Untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.

Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.

Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :

Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.

Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.

Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).

o   Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:


Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

 

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n



Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

·       Kapasitor



Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)

1µF = 1.000nF (nano Farad)

1µF = 1.000.000pF (piko Farad)

1nF = 1.000pF (piko Farad)

Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

Menghitung Nilai Kapasitor Seri Paralel

    

·       IC Op-amp 

    ·       LM741 Op-amp IC

Sebuah penguat operasional LM741 adalah DC-coupled gain tinggi tegangan elektronik penguat. Ini hanya memiliki satu op-amp di dalamnya. Sebuah IC penguat operasional digunakan sebagai pembanding yang membandingkan dua sinyal, sinyal pembalik dan non-pembalik. Fungsi utama IC ini adalah melakukan operasi matematika di berbagai rangkaian. Op-amp memiliki penguatan yang besar dan biasanya digunakan sebagai Penguat Tegangan. LM741 dapat beroperasi dengan tegangan catu daya tunggal atau ganda.

OUTPUT Voltage = Gain * Tegangan Input

Op-amp dapat digunakan dengan dua cara:

1. Inverting Op-amp

Ketika sumber input dihubungkan ke terminal pembalik PIN 2 dan umpan balik dengan PIN keluaran 6 maka op-amp dalam kondisi pembalik. Seperti jika PIN 2 memiliki polaritas + ve maka kita akan mendapatkan -ve polaritas keluaran dari PIN 6.

Gain = Rf / R1

2. Op-amp Non-inverting

Ketika sumber input dihubungkan ke terminal non-inverting PIN 3 dan PIN 2 adalah umpan balik dengan PIN output 6 maka op-amp dalam kondisi non-inverting. Seperti jika PIN 3 memiliki polaritas + ve maka kita akan mendapatkan + ve polaritas keluaran dari PIN 6.

Gain  = 1+ (Rf / R1)


Prinsip Kerja

Ketika tegangan pada masukan non-pembalik (+) lebih tinggi dari tegangan pada masukan pembalik (-), maka keluaran dari komparator adalah TINGGI. Dan jika tegangan input pembalik (-) lebih tinggi dari ujung non-pembalik (+), maka output adalah RENDAH. Output dari penguat operasional adalah produk dari penguatan dan tegangan input.

Aplikasi LM741

·       Pembanding

·       Amplifier DC

·       Integrator atau Diferensiator

·       Amplifier Penjumlah

·       Multi-vibrator

·       Filter Aktif

·       Aplikasi umpan balik umum

·       Modul Sensor Kelembaban Tanah

Sensor Hujan FC-37


Sensor Hujan FC-37 ini bilamana terkena hujan maka akan meningkatkan resistansinya sehingga tegangan output yang dikeluarkan oleh sensor ini akan semakin kecil bila tingkat intensitas hujan semakin tinggi. 


Rain Sensor ini memiliki teori mendasar yang diambil dari Resistive Humadity Sensor, dimana sensor ini tersusun secara paralel dari konduktor-konduktor yang diletakan pada sebuah papan film pada jarak tertentu, dengan kata lain dengan tersusunnya konduktor-konduktor tersebut pada jarak yang telah ditentukan maka seolah-olah kita memberikan resistansi yang besar bagi arus listrik yang mengalir pada konduktor-konduktor tersebut, berdasarkan rumus V = IR,kita dapat memainkan tegangan dengan resistasi yang berubah-ubah tersebut. Bentuk gambar papan film seperti berikut :




Prinsip kerja dari Film board ini
  • Ketika konduktor-konduktor yang tersusun secara paralel tersebut terkena mengenai air, maka arus listrik yang mengalir akan lebih mudah dibandingkan tidak ada air, karena celah-celah yang diberikan kepada konduktor-konduktor tersebut berkurang sehingga resistanis yang awalnya cukup besar menjadi berkurang sesuai dengan kadar air yang tersentuh konduktor-konduktor papan film tersebut
  • Semakin banyak air yang tersentuh oleh konduktor-konduktor papan film tersebut, maka semakin kecil pula resistansinya, sehingga berdasarkan Hukum Khirchoff :

V = I . R
           Tegangan yang dihasilkan semakin kecil, dan begitu sebaliknya.
Grafik Sensor







Grafik diatas merupakan invers output dari sensor hujan sebelum masuk ke converter digital





Grafik diatas menunjukkan bahwa Output dari sensor yang telah dikonversikan ke sinyal digital, pada hujan ringan dengan 400cc/menit dan untuk hujan biasa berupa 900cc/menit.




rain sensor working.gif



Apabila tingkat intensitas tegangan hujan semakin kecil, maka resistansinya meningkat dan tegangan ouput semakin besar. Sensitivas pada sensor ini dapat diatur dengan mengubah potensiometer yang terdapat pada modul LM393.


LM393 adalah Komparator yang di dalamnya terdapat dua Komparator tegangan yang independent. Komparator ini didesain dapat beroperasi pada single power supply dengan tegangan dari 2 sampai 36 volt.


Adapun spesifikasi untuk LM393


Wide Single-Supply Range
2-36 V
Split-Supply Range
±1.0 V to ± 18V
Very Low Current Drain Independent of Supply Voltage
0.4 mA
Low Input Bias Current
25nA
Low Input Offset Current
5.0 nA
Low Input Offset Voltage
5.0 mV
Input Common Mode Range to Ground Level

Differential Input Voltage Range Equal to Power Supply Voltage




Alasan menggunakan komparator ini karena komparator ini dapat beroperasi tanpa catu daya negatif. Selain itu komparator ini dapat bekerja hanya dengan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt merupakan catu daya yang biasa digunakan mikrokontroler sehingga catu daya dapat diambilkan dari catu daya mikrokontroler apabila sistem yang dibuat menggunakan mikrokontroler.

   

·       LM35

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin untuk ditanahkan. Maka dapat disimpulkan prinsip kerja sensor LM35 sebagai berikut:
• Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu
• Suhu lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian di dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan output.

Pada seri LM35

Tiap perubahan 1oC akan menghasilkan perubahan tegangan output s ebesar 10mV

Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad Celcius.dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.

Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi tidak untuk aplikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang telah saya lakukan, tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu yang relatif sama, jika tegangan suplai saya ubah-ubah (saya naikkan atau turunkan), maka Vout juga ikut berubah.

Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi untuk instrumentasi hal ini tidaklah diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat kepresisian, maka tingkat akurasi alat ukur lebih utama karena alat ukur seyogyanya dapat dijadikan patokan bagi penggunanya. Jika nilainya berubah-ubah untuk kondisi yang relatif tidak ada perubahan, maka alat ukur yang demikian ini tidak dapat digunakan.


4. Prosedur Percobaan[kembali]

1.    Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan

2.    Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen dan mendownload library bila dibutuhkan

3.    Cari komponen yang diperlukan di library proteus

4.    Pasang komponen sesuai dengan rangkaian yang dibawah

5.    Atur nilai potensiometer atau testpin pada rangkaian

6.    Buat rangkaian pengkondisi sinyal

7.    Atur sensitivitas dari sensor hujan dan sensor temperatur

8.  Atur masukkan dari sensor agar dapat menghidupkan motor dan menambah suplai tegangan pada motor

5. Rangkaian[kembali]



Kondisi OFF

Kondisi ON



6. Prinsip Kerja [kembali]

Pada simulasi ini digunakan 2 buah sensor yaitu sensor hujan dan LM35

Bila sensor hujan tidak dipicu yang mana menandakan bahwa hari tidak hujan, outputan sensor yang LOW tersebut akan masuk ke kaku non-inverting dari detektor. sebelum masuk ke kaki detektor tersebut ada potensiometer yang berfungsi untuk memasukkan intensitas pada hujan, untuk percobaan kali ini digunakan LOW. kemudian di kaki inverting detektor terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitivitas dari sensor teresbut.bila inputan LOW, maka detektor akan bernilai +Voutput sehingga akan menghidupkan transistor. Bila transistor hidup yang berarti kaki kolektor dan emiter dari transistor akan tersambung sehingga akan menghidupkan relay. relay tersebut akan menghubungkan motor dengan baterai. motor akan hidup

Kemudian sensor lm35, keluaran dari sensor tersebut akan di naikan 10x sehingga dapat diolah. tegangan yang keluar dari penguat tersbut akan masuk ke komparator yang akan disesuaikan dengan situasi yang dinginkan.Sekarang kita membutuhkan disuhu 26 C motor akan hidup. setelah kita atur potensiometer yang mana tersebut pada kaki invert sebagai Vref. bila tegangan dari Lm35 lebih besar dari Vref, maka komparator akan mengirimkan tegangan sebesar 5 V untuk menghidupkan transitor. dengan hidupnya transistor tersebut juga akan menghidupkan relay yang akan mengganti jalur ke baterai sehingga  akan menambah kecepatan dari motor tersebut.

7. Video Simulasi[kembali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mata Kuliah Sensor Kelas B Oleh :   Sadid Mandra Suwandi 1710952009 Dosen Pengampu :   Dr. Ir. Darwison, M.T.  Referensi : a. Boylestad, Rob...